Manusia, Kebudayaan, dan Perubahan Perilaku
Dalam ilmu budaya, manusia dan kebudayaan adalah hal
yang tak terpisahkan. Manusia menentukan nilai-nilai atau usur dominan yang
membentuk budaya dan budaya itu sendiri yang membedakan sekelompok / seorang
dari manusia lainnya. Manusia harus mampu memahami dirinya dan spesiesnya
sendiri, maka hal ini menunjukkan penting budaya sebagai ilmu.
Manusia selalu mencari cara untuk memenuhi
kebutuhannya, baik jasmani maupun rohani. Manusia membuat bahasa untuk
berkomunikasi, teknologi dan penemuan lain, serta karya seni yang memuaskan
kebutuhan akan rohani. Maka dengan demikian manusia membentuk budaya dan setiap
manusia yang lahir kelak akan mempelajari budaya di lingkungannya dan membentuk
dirinya sendiri, yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Manusia
Manusia adalah entitas / ciptaan yang tidak dapat
disamakan dengan makhluk lain. Selalu ada hal besar yang membedakan manusia
satu dan lainnya, dan inilah yang membuat manusia begitu unik. Ada banyak ilmu
yang mendefinisikan manusia. Dalam ilmu biologi, manusia (Homo sapiens)
adalah spesies hominid terakhir yang mempunyai ciri khas, yaitu otak yang
relatif besar yang memampukan manusia untuk berpikir kedepan dan berimajinasi
serta pemecahan masalah yang baik.
Dalam
ilmu sosial, manusia adalah makhluk yang tak dapat berdiri sendiri (makhluk
sosial) meskipun terlahir sebagai makhluk individu.
Sedangkan secara Ketuhanan, manusia memiliki karunia
berupa akal, perasaan dan kehendak, yang mampu menciptakan teknologi,
mengapresiasi seni, serta bertindak sesuai dengan moral yang dianutnya.
Perasaan dalam diri manusia ada 2 macam, yaitu perasaan inderawi yang
bergantung pada indera, juga terdapat pada makhluk lain. Perasaan rohani hanya
terdapat pada manusia sebagai makhluk luhur, diantaranya:
1. Perasaan intelektual
Berhubungan pada apa yang dirasakan manusia bila ia mengetahui atau gagal mengetahui suatu hal.
Berhubungan pada apa yang dirasakan manusia bila ia mengetahui atau gagal mengetahui suatu hal.
2. Perasaan religius
Hal ini berhubungan dengan apa yang dirasakan manusia akan Tuhan dan kuasa-Nya serta ketaatan manusia dalam beragama.
Hal ini berhubungan dengan apa yang dirasakan manusia akan Tuhan dan kuasa-Nya serta ketaatan manusia dalam beragama.
3. Perasaan sosial
Suatu sifat alami manusia untuk ikut merasakan perasaan orang lain yang dekat dengannya.
Suatu sifat alami manusia untuk ikut merasakan perasaan orang lain yang dekat dengannya.
4. Perasaan diri
Pemahaman bahwa ada sesuatu dalam diri seseorang yang membuatnya lebih berharga atau mungkin lebih rendah dari orang lain.
Pemahaman bahwa ada sesuatu dalam diri seseorang yang membuatnya lebih berharga atau mungkin lebih rendah dari orang lain.
5. Perasaan etis
Seseorang secara alami merasa senang melihat atau melakukan hal yang dirasanya benar, dan juga sebaliknya.
Seseorang secara alami merasa senang melihat atau melakukan hal yang dirasanya benar, dan juga sebaliknya.
6. Perasaan estetika
Berkenaan dengan perasaan manusia untuk mengapresiasi keindahan berbagai macam karya seni yang disukainya.
Berkenaan dengan perasaan manusia untuk mengapresiasi keindahan berbagai macam karya seni yang disukainya.
Hakekat Manusia
Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya makhluk
paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk
yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan
sebegitu sempurnanya.
Hakekat manusia adalah
sebagai berikut :
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam
yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional
yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan
yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang
perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah
makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Hakikat manusia
sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta dengan diberikan akal.
Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke
angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan.
Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan
binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang
bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak
bisa melampaui manusia.
Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur
pada umunya merupakan kepriadian yang mempunyai sifat teposeliro atau memiliki
sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif
dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi
mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka
berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur
juga identik dengan kepribadadian dan tutur kata yang lembut dan sopan dalam bertutur kata dan berpakaian.
Orang timur juga terkenal dengan sifat yang sangat religius, bangsa timur juga
masih kental terhadap adat dan istiadat seperti upacara adat atau tarian adat
setempat.
Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta
yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal)
atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai
hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan
unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar
sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal
dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan, cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah
(bahasa arab), berasal dari perkataan latin “colere” yang artinya
mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah
atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala
daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan
sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan
kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil
fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu
pada pengertian sebagai berikut :
Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Kebudayaan dalam arti
sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang
mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu
sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat
dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang
ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa
keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita
lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan
kemasyarakatan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar