Senin, 09 April 2018

Manusia, Kebudayaan, dan Perubahan Perilaku


Manusia, Kebudayaan, dan Perubahan Perilaku
Dalam ilmu budaya, manusia dan kebudayaan adalah hal yang tak terpisahkan. Manusia menentukan nilai-nilai atau usur dominan yang membentuk budaya dan budaya itu sendiri yang membedakan sekelompok / seorang dari manusia lainnya. Manusia harus mampu memahami dirinya dan spesiesnya sendiri, maka hal ini menunjukkan penting budaya sebagai ilmu.

Manusia selalu mencari cara untuk memenuhi kebutuhannya, baik jasmani maupun rohani. Manusia membuat bahasa untuk berkomunikasi, teknologi dan penemuan lain, serta karya seni yang memuaskan kebutuhan akan rohani. Maka dengan demikian manusia membentuk budaya dan setiap manusia yang lahir kelak akan mempelajari budaya di lingkungannya dan membentuk dirinya sendiri, yang sesuai dengan harapan masyarakat.

Manusia
Manusia adalah entitas / ciptaan yang tidak dapat disamakan dengan makhluk lain. Selalu ada hal besar yang membedakan manusia satu dan lainnya, dan inilah yang membuat manusia begitu unik. Ada banyak ilmu yang mendefinisikan manusia.  Dalam ilmu biologi, manusia (Homo sapiens) adalah spesies hominid terakhir yang mempunyai ciri khas, yaitu otak yang relatif besar yang memampukan manusia untuk berpikir kedepan dan berimajinasi serta pemecahan masalah yang baik.
Dalam ilmu sosial, manusia adalah makhluk yang tak dapat berdiri sendiri (makhluk sosial) meskipun terlahir sebagai makhluk individu.

Sedangkan secara Ketuhanan, manusia memiliki karunia berupa akal, perasaan dan kehendak, yang mampu menciptakan teknologi, mengapresiasi seni, serta bertindak sesuai dengan moral yang dianutnya. Perasaan dalam diri manusia ada 2 macam, yaitu perasaan inderawi yang bergantung pada indera, juga terdapat pada makhluk lain. Perasaan rohani hanya terdapat pada manusia sebagai makhluk luhur, diantaranya:

1.     Perasaan intelektual
     Berhubungan pada apa yang dirasakan manusia bila ia mengetahui atau gagal mengetahui suatu hal.
2.     Perasaan religius
    Hal ini berhubungan dengan apa yang dirasakan manusia akan Tuhan dan kuasa-Nya serta ketaatan manusia dalam beragama.
3.     Perasaan sosial
    Suatu sifat alami manusia untuk ikut merasakan perasaan orang lain yang dekat dengannya.
4.     Perasaan diri
     Pemahaman bahwa ada sesuatu dalam diri seseorang yang membuatnya lebih berharga atau mungkin lebih rendah dari orang lain.
5.     Perasaan etis
     Seseorang secara alami merasa senang melihat atau melakukan hal yang dirasanya benar, dan juga sebaliknya.
6.     Perasaan estetika
     Berkenaan dengan perasaan manusia untuk mengapresiasi keindahan berbagai macam karya seni yang disukainya.

Hakekat Manusia
Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna , ada  juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

-        Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
-        Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
-        Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
-        Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
-       Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
-        Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
-        Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
-        Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

           Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta dengan diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang  bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.

Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur pada umunya merupakan kepriadian yang mempunyai sifat teposeliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan kepribadadian dan tutur kata yang lembut dan  sopan dalam bertutur kata dan berpakaian. Orang timur juga terkenal dengan sifat yang sangat religius, bangsa timur juga masih kental terhadap adat dan istiadat seperti upacara adat atau tarian adat setempat.

Pengertian Kebudayaan
            Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.

Kebudayaan, cultuur (bahasa belanda), culture (bahasa inggris), tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.

Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :

Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.

Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.  Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan.

Sumber :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar