A.
Pendekatan
Kesusastraan
Hampir di setiap
jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi
karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi
nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atu agama. Karena
seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah
berkomunikasi, karena tidak normatif nilai-nilai yang di sampaikan lebih
fleksibal baik isinya maupun cara penyampainnya.
Orientasi
the Humanities adalah ilmu : Dengan mempelajari satu sebagai dari disiplin ilmu
yang mencakup dalam the humanities, mahasiswa di harapkan dapat menjadi homo
humanus yang lebih baik. Disamping itu ada beberapa alasan mengapa sastra
mempunyai peranan yang lebih penting hampir di setiap jaman.
1. Sastra mempergunakan bahasa,
dimana bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hamper semua pernyataan
kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami diri sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu engetahuan, manusia
mempergunakan bahassa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya
yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu social, manusia mempergunakan bahasa.
Ddengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan
inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
2. Sastra lebih mudah berkomunikasi,
karena hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu
filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstrak. Sifat abstrak inilah
yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
3. Sastra didukung oleh cerita.
Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan mudah mengemukakan
gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.
Dalam
hal ini, IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang
keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities). Namun
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya.
B.
Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus
terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar,
majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa
juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah
prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru
ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
a. Prosa lama meliputi
·
dongeng-dongeng
·
hikayat
·
sejarah
·
epos
·
cerita pelipur lara
b.
Prosa
baru meliputi
·
cerita pendek
·
hikayat
·
biografi
·
kisah
·
otobiografi
C.
Nilai-Nilai
dalam Prosa Fiksi
Nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan
yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa/kejadian yang di
kisahkan.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan
sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat
menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi
seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan
banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional/rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada
apa yang di sajikan ke dalam kehidupan sendiri.
D.
Ilmu
Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran
ilmu budaya dasar tidak akan diarahkan pada tradisipendidikan dan pengajaran
satra dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakaisebagai
media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok
bahasan yangterdapat didalam ilmu budaya dasar. Puisi termasuk seni sastra,
sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian meruapakan unsuredari
kebudayaan. Jika diberi batasan, maka puisi adalah batasan, maka puisi adalah
ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan tuhan
melalui media bahasa yang artistic/ekstetik,yang secara padu dan utuh
dipadatkan dengan kata-katanya.Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa
puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam :
1. Figura
bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori,dan sebagainya sehingga puisi menjadi segar, hidup,menarik
dan member kejelasan gambaranangan.
2. Kata-kata
yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata
berjiwa, yaitu kata-kata yang telah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
danpengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-lata yang telah diberi tambahan nilai rasa dan
asosiasi– asosiasi tertentu.
5. Pengulangan
yang berfungsi untuk mengintefsikan hal-hal yang di lukiskan, sehingga
lebihmenggugah hati.Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis dan sukar di cerna
maknanya itu, puisi berisi potretkehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada
kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupanmanusia dan juga dalam
kaitan kehidupannya dengan alam dan tuhan. Ia merupakan hasil penghayatandan
pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan tuhan yang
diekspresikannyamelalui bahasa yang artistic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar