Pengalaman yang cuma dialami ANAK SMK
Sepanjang Masamu Bersekolah Disana, Akan Sering Ditodong Pertanyaan: KENAPA SMK?
Kita tentu punya sekolah idaman untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP. Namun, orang tua bermaksud agar kamu masuk SMK saja. Faktor ekonomi seringkali jadi alasan, maksudnya biar bisa lekas bekerja dan ikut membantu keluarga nantinya.Otomatis kamu hanya punya pilihan tunggal: SMK! Keadaan ini membuatmu mulai setuju dengan plesetan: Sekolah Menengah Kaya Kere dan Sekolah Menuju Kerja.
Belum Juga Mulai Sekolah, Kamu Sudah Harus Memilih Jurusan!
Jurusan apa ya?
Jika anak SMA menentukan jurusan saat kenaikan kelas XI, anak SMK sudah harus melakukannya di awal proses pendaftaran. Kamu dihadapkan pilihan yang nggak gampang: milih jurusan yang akan menjadi hidupmu 3 tahun kedepan atau 4 tahun untuk program khusus. Di masa ini kamu merasakan hal yang sama kayak milih jurusan kuliah. Menimang antara minat, bakat, dan peluang kerja ketika udah lulus nanti. See, udah mikir karir sejak lulus SMP!
Awal-Awal Menjadi Anak SMK, Ada Banyak Yang Menganggapmu Sebelah Mata
Dianggap remeh? Udah biasa..
Temanmu : Hei, jadi sekolah di mana?
Lo : SMK X. Lo?
Teman lo : Kok SMK sih?
(dengan mimik prihatin, kaget dan memandang rendah)
Lo gak lulus seleksi di SMA idaman kita ya? Gue di SMA idaman kita dulu, wah kalo lo sekolah di SMK berarti ga bisa nyaingin gue lagi deh.
LO : …. (Diam setengah dongkol)
Tak Jarang, Kamu Akan Dicap Nakal
Kami gak nakal kok..
Kali ini nasibmu sama kayak mitos yang ditimpakan pada jurusan IPS: nakal, sering bolos, suka tawuran. Apalagi pada kelompok jurusan mesin yang siswanya memang mayoritas cowok.
Anggapan ini sama sekali nggak benar. Perlu kita tahu bahwa masing-masing jurusan di SMK memiliki karakter tersendiri, seperti mesin yang keras tapi macho-macho, IT yang cool, tata boga yang ulet, perhotelan yang rapih-rapih, kecantikan yang dandan mulu, kesehatan yang lembut-lembut, sampai jurusan seni dan desain yang kreatif dan atraktif.
Di Semester-Semester Awal, Kamu Akan Berpikiran: "Kok Sekolahku Gak Bebas Ya, "
Jadwal padat bro..
Sebagian jurusan mengharuskan kamu bikin laporan praktikum berlembar-lembar yang harus ditulis tangan. Apalagi pelajaran produktif di bengkel serta gambar teknik yang cukup menyita waktumu. Kamu merasa hidupmu di SMK nggak semanis teman-temanmu yang tertawa bahagia saat keluar gerbang SMA ketika pulang sekolah.
Sebagian jurusan mengharuskan kamu bikin laporan praktikum berlembar-lembar yang harus ditulis tangan. Apalagi pelajaran produktif di bengkel serta gambar teknik yang cukup menyita waktumu. Kamu merasa hidupmu di SMK nggak semanis teman-temanmu yang tertawa bahagia saat keluar gerbang SMA ketika pulang sekolah.
Kamu pun Bingung Dengan Pelajaran Yang Serba Nanggung
Pelajarannya nanggung
Kamu merasa iri sama anak SMA yang belajar secara mendalam pada bidangnya. Memang, kurikulum SMK dirancang untuk fokus belajar pada bahasan yang relevan dengan jurusanmu. Namun itu membuatmu merasa hanya belajar setengah-setengah. Kimia dan Fisika tanpa Biologi, Matematika yang banyak macamnya berdasarkan jurusan, IPS terpadu tapi nggak pake Sejarah, hingga pernyataan: Gue anak Akuntansi kok pake belajar IPA sih?
Kebanggaan Jadi Anak Smk Itu Dimulai Dari Hal Yang Sederhana: Seragam!
Seragamnya keren ‘kan??
Seragammu yang memakai atribut pangkat di pundak dan tali koor di bahu membuat beberapa temanmu yang sekolah di sekolah lain bilang Wow! Nggak jarang cerita cintamu bermula dari ketertarikan dia yang terpukau dengan seragammu. Kamu yang memilih jurusan kesehatan pun seringkali dikira perawat atau bidan ketika sedang di jalan. Bilang ‘amin’, ya!
Seragamnya keren ‘kan??
Seragammu yang memakai atribut pangkat di pundak dan tali koor di bahu membuat beberapa temanmu yang sekolah di sekolah lain bilang Wow! Nggak jarang cerita cintamu bermula dari ketertarikan dia yang terpukau dengan seragammu. Kamu yang memilih jurusan kesehatan pun seringkali dikira perawat atau bidan ketika sedang di jalan. Bilang ‘amin’, ya!
Karya Dan Kegiatan SMK Itu Instagram-able Banget! Nggak Sedekar Eksis!
Gak cuma sekedar ngeksis!
Kamu mulai merasakan sensasi baru saat membuka akun media sosial. Banyak ‘like‘ pada desain yang kamu unggah di Instagram. Bahkan beberapa ada yang meminta resep dari foto kreasi makanan yang kamu bikin. Tak jarang, kamu akan mendapatkan kesempatan mendulang rupiah dari sana.
Gak Hanya Kerja, Kamu Juga Bisa Berkarya!
Belajar, bekerja, berkarya..
Jika anak SMA belajar secara teoretik umum, SMK belajar berdasarkan kebutuhan teknis-praktis dengan pendekatan pada kenyataan, kasus dan penyelesaian. Konsep ini membiasakan kamu berpikir kreatif dan menciptakan hal-hal baru pada saat praktikum.
Lahanmu Untuk Bersaing Pun Sebenarnya Lebih Luas
SMK bisa ikut OSN dan LKS!
Walau kamu anak SMK, kamu masih bisa nyerobot lahan anak SMA di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sebaliknya, anak SMA nggak bisa ikut LKS Kejuruan — kompetisi paling bergengsi yang hanya khusus untuk SMK. Ini berarti lahan bersaingmu lebih luas. Kamu punya 2 bidang kompetisi, yaitu pelajaran umum dan bidang jurusanmu sendiri. Selain itu, banyak kompetisi besar yang juga tak membedakan peserta SMA maupun SMK. Gak kalah dengan SMA kamu juga bisa untuk melanjutkan kuliah, banyak jurusan yang mendukung anak SMK untuk melanjutkan kuliah.
SMK bisa ikut OSN dan LKS!
Walau kamu anak SMK, kamu masih bisa nyerobot lahan anak SMA di Olimpiade Sains Nasional (OSN). Sebaliknya, anak SMA nggak bisa ikut LKS Kejuruan — kompetisi paling bergengsi yang hanya khusus untuk SMK. Ini berarti lahan bersaingmu lebih luas. Kamu punya 2 bidang kompetisi, yaitu pelajaran umum dan bidang jurusanmu sendiri. Selain itu, banyak kompetisi besar yang juga tak membedakan peserta SMA maupun SMK. Gak kalah dengan SMA kamu juga bisa untuk melanjutkan kuliah, banyak jurusan yang mendukung anak SMK untuk melanjutkan kuliah.
SUMBER: kaskus.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar